
SoE,DISKOMINFO-Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Ir. Paul V.R Mella,M.Si, Jumat (29/6/2018) di Aula Kantor Bupati melantik 85 Kepala Desa terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II April 2018 lalu.
Dalam sambutannya ia mengingatkan para Kades agar membina solidaritas antara elemen masyarakat di desa dalam menjalankan tanggungjawab pelayanan membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. “Pilkades telah terlaksana dengan demokratis sehingga saudara-saudari dilantik hari ini. rangkul yang kalah. konsolidasi dan kerjsama dengan semua, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, bangun kemitraan yang baik dengan BPD dalam menjalankan tanggungjawab pelayanan membangun masyarakat,”katanya.
Dikatakan UU Otonomi daerah memberi kewenangan bagi desa untuk menyelenggarakan pembangunan dengan menggali sumber daya yang ada secara benar untuk pembangunan masyarakat untuk itu pemerintah desa harus bisa menumbuhkembangkan sumber daya yang ada.
Pembangunan harus sesuai kebutuhan masyarakat dengan melibatkan peran atau partisipasi masyarakat dan elemen lainnya dalam perencanaan pembangunan. “Harus pahami kebutuhan masyarakat karena kades itu menjalankan amanah masyarakat
perlu kembangkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerinrah dan perencanaan pembangunan karena itu akan mendorong iklim demokrasi yang baik di masyarakat,”katanya.
Sumpah dan janji pengabdian yang diucapkan kata Bupati harus dibuktikan dengan pelayanan yang benar kepasa masyarakat karena itu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, Pancasila sebagai dasar negara dan rakyat yang dipimpin.
Ketua DPRD TTS, Jean Neonufa mengharapkan kepala desa yang dilantik agar dalam pelayanan tidak membeda-bedakan masyarakat karena kondisi politik saat suksesi pilkadea
“Melayani untuk semua bukan hanya yang memilih kita saja yang kita layani. harus hati-hati karena itu nanti bisa tergambar dalam penentuan penerima bantuan pemerintah seperti Raskin. nanti yang dikasih raskin hanya yang pilih saja yang tidak pilih tidak dimasukan sebagai penerima. tidak boleh seperti itu,”katanya.
Para Kades yang dilantik tersebut kata Jean, rata-rata berusia muda, dibawah 46 tahun dan dari sisi pendidikan ada banyak yang sarjana sehingga diharapkan potensi usia muda dan latar belakang pendidikan tersebut bisa menajdi modal yang baik dalam menjalanakan tugas dan tanggungjawab membanguna masyarakat di desa untuk menopang pembangunan daerah. “Yang paling tua kalau tidak salah 46 tahun. yang sarjana S1 ada 12 orang. ini harus jadi modal yang bagus dalam membangun masyarakat. semoga bisa bawa perubahan di desa dan TTS,”harapnya.
Dari 85 kades yang dilantik ada tiga kades perempuan.(**)
Komentar Anda
Berita Umum ini ditulis pada 02 Juli 2018 oleh admin