
Keterlibatan perempuan dalam politik dan pemerintahan merupakan satu anugerah bagi keberlanjutan negara. Dulu perempuan Indonesia beraktivitas hanya di sekitaran keluarga dan rumah tangga, kini bisa disaksikan bagaimana perempuan Indonesia berperan penting hampir dalam setiap bidang pekerjaan atau profesi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Bupati Timor Tengah Selatan, Ir. Paulus V.R.Mella, MSi, ketika membuka kegiatan Forum Diskusi Politik Perempuan di Kabupaten TTS, Kamis 10 Maret 2016 di Wisma Sukajadi – SoE.
Menurut Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, faktor penyebab rendahnya partisipasi perempuan diantaranya tidak ada pendidikan politik dan pendidikan pemilih khususnya di Nusa Tenggara Timur, kurangnya penguatan keterampilan politik perempuan yang memperkuat keterampilan politiknya, kurang adanya kesadaran perempuan untuk aktif dan terlibat di dalam kegiatan politik serta masih ada perundang-undangan politik yang membatasi aksesbilitas dan partisipasi perempuan dalam pemilu, parlemen dan dalam pemerintahan sehingga beberapa hal yang menjadi penekanan Gubernur NTT yakni perlunya peningkatan partisipasi politik perempuan serta memberikan pencerahan, penyadaran dan memberikan dorongan kepada kaum perempuan untuk terlibat dalam kegiatan politik.
Ketua Panitia, Drs. Ady E.Mandala,M.Si dalam laporan kegiatan mengatakan tujuan kegiatan Forum Diskusi Politik Perempuan adalah untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan tentang partisipasi dan peranan kaum perempuan dalam pembangunan politik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagai kebijakan politik yang berkaitan dengan kemajuan demokrasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. sumber:(humaspro setda tts)
Komentar Anda
Berita Umum ini ditulis pada 25 Agustus 2016 oleh admin