Kebanggaan serta kepuasan tersendiri yang kita dirasakan, ketika berada di tengah hamparan kebun sayur dengan hasil panen yang sangat menjanjikan, di penghujung bulan Agustus. Sesungguhnya pada bulan seperti ini, sebagian besar wilayah Kabupaten TTS sudah memasuki musim kemarau.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Drs. Salmun Tabun, M.Si saat Expo gelar teknologi mari menanam sayur dan mari menanam air untuk ketangguhan petani TTS serta Panen perdana sayur kelompok tani Nek Pah, di lokasi kebun kelompok tani Nek Pah Desa Tetaf Kecamatan Kuatnana, Rabu (31/8/2016).

Terobosan yang dilakukan oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dengan program pendampingan terhadap kelompok tani melalui penerapan teknologi pertanian yang sederhana, efektif dan efisien, terbukti bisa mendapatkan hasil yang optimal. “Kegiatan menanam adalah hal yang biasa bagi masyarakat TTS karena 80% penduduknya adalah petani namun menanam dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna masih sangat jarang, sehingga hasil yang diperolehpun tidak maksimal. Oleh karena itu teknologi menanam air dengan membuat lubang resapan di sekitar lahan atau kebun merupakan teknologi sederhana yang sangat efektif untuk menangkap air sehingga bisa mendukung hasil pertanian yang maksimal harus diadopsi oleh masyarakat petani di TTS,“ ujar Sekda Salmun Tabun.

Untuk mendapatkan keberhasilan di bidang pertanian, menurut Sekda Salmun Tabun, maka kita perlu menerapkan teknologi menanam air karena kalau kita mencermati curah hujan di Kabupaten TTS pada beberapa tahun terakhir ini cenderung berkurang. Kondisi ini tentu akan berimplikasi pula terhadap hasil pertanian masyarakat.

Keberhasilan yang diraih oleh kelompok tani Nek Pah Desa Tetaf serta kelompok tani binaan YBTS cluster Niki – Niki tidak berhenti di sini saja. “Keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi diri dan kelompok serta masyarakat TTS untuk semakin giat berusaha dengan menerapkan teknologi pertanian yang cocok dengan kondisi TTS agar mendapatkan hasil pertanian yang maksimal, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengurangi masyarakat miskin di Kabupaten TTS,” harap Sekda Salmun Tabun.

Yayasan Bina Tani Sejahtera telah berprogram di Pulau Timor sejak dua tahun lalu. Ditahun 2016 ini, YBTS fokus mendampingi 16 Kelompok yang tersebar di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Amanuban Barat, Amanuban Tengah dan Kota SoE. “Tujuannya untuk memperkuat penghidupan komunitas masyarakat petani yang tahan resiko dan meningkatkan kapasitas petani dalam meminimalisir resiko bencana pada 7 desa, yaitu Desa Nobi – Nobi, Lakat, Tetaf, Tublopo, Mnelalete, Kuatae dan Tubuhue,” ujar Ketua YBTS, Dr. Ir. Edwin S. Saragih, M.Si.

Kegiatan yang dilakukan lanjut Dr. Erwin, mencakup sosialisasi program ketangguhan dan penghidupan, pemberian informasi teknologi budidaya, pasca panen dan peluang pasar produk hortikultura, memperkenalkan varietas komoditi hortikultura unggul dalam proses sejak pesemaian benih, penanaman, perawatan hingga panen serta membangun kemitraan dengan komponen terkait, termasuk peluang kerjasama dengan kelompok tani ke depan.

Selain kegiatan Expo gelar teknologi mari menanam sayur dan mari menanam air untuk ketangguhan petani TTS serta panen perdana sayur Kelompok Tani Nek Pah juga dilangsungkan pengukuhan 23 Kelompok Tani Kelas Pemula dan 16 Kelompok Tani Kelas Lanjut. Kelompok Tani Kelas Pemula dikukuhkan oleh oleh Kepala Desa Tetaf, Lot Tanoen dan Pengukuhan Kelompok Tani Kelas Lanjut oleh Camat Kuatnana, Yuliana Woi, BA. sumber(humaspro setda tts)

 

Komentar Anda

Silahkan tinggalkan komentar



Berita Umum ini ditulis pada 15 September 2016 oleh admin