Tujuan utama pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah sebagai wadah untuk munculnya wira usaha – wira usaha muda dan sebagai tempat pelayanan teknologi bagi masyarakat. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Pusat Penelitian dan pengembangan Holtikultura Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Prama Yutby dalam acara pemasaran perdana hasil pertanian Taman Teknologi Pertanian (TTP) Mollo di desa Netpala Kecamatan Mollo Utara pada Sabtu 13 Pebruari 2016.

Menurut Dr. Prama Yutby, dari laporan Ketua Gapoktan desa Netpala, telah muncul wira usaha – wira usaha muda. Dulunya mereka memiliki pendapatan berkisar antara Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 dan dalam panen pertama ini “ RONDE PERTAMA “ berhasil memperoleh pendapatan mencapai Rp. 16.000.000,-. Tentu hal tersebut menjadi kebanggaan bagi semua pihak. Ia meyakini bahwa pada saatnya nanti TTP mollo dapat menjadi tempat pelayanan teknologi maju karena pembangunan pertanian tidak bisa dilakukan tanpa penggunaan inovasi dan pemanfaatan teknologi maju. Pemerintah Pusat menyediakan anggaran untuk pelaksaanaan TTP selama 3 tahun namun pemerintah dan masyarakat Kabupaten TTS tidak perlu khawatir karena BPTP yang didukung oleh balai – balai penelitian yang ada di badan litbang akan tetap bekerja karena teknologi terus berkembang dan teknologi itu wajib disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Untuk Holtikultura kita tidak saja bicara soal kedaulatan pangan tapi juga bicara soal keamanan pangan.

Menyinggung pelaksanaan pemasaran perdana hasil pertanian Taman Teknologi Pertanian (TTP) Mollo menurutnya telah ada langkah maju karena dalam pemasaran perdana ini telah membangun kerjasama dengan APINDO NTT sembari berharap kerjasama tersebut terus berkelanjutan.

Diakhir sambutannya, Kepala Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian RI yang diwakili oleh Kepala Pusat Penelitian dan pengembangan Holtikultura Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia, menyampaikan terima kasih atas dukungan serta keterlibatan aktif pemerintah daerah dan berbagai stakeholder di lokasi TTP Mollo.

Rektor Universitas Nusa Cendana (UNDANA) yang diwakili oleh Pembantu Rektor IV bidang kerjasama, Dr Wayan Mudita pada kesempatan tersebut mengatakan UNDANA dengan pola ilmiah pokok adalah lahan kering kepulauan, berterima kasih untuk kepercayaan Kepala Badan bekerja sama dengan UNDANA untuk mengembalikan kejayaan jeruk keprok SoE di wilayah Netpala khususnya dan NTT bahkan Indonesia, karena jeruk keprok SoE telah menjadi varietas unggul nasional. UNDANA ingin mengedepankan tananaman local khas NTT tidak saja hadir di NTT tapi juga hadir di tingkat Nasional .Saat ini UNDANA memanfaatkan ICT, melalui HP ataupun memanfaatkan media social untuk pembedayaan petani yakni melakukan pendekatan bekerja bersama dengan petani. Kepada para petani, Dr. Mudita berpesan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di TTP Mollo

Sementara Kepala BPTP Provinsi NTT dalam laporan perkembangan pembangunan TTP Mollo menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2016, diantaranya pengadaan beberapa alsin dan bangunan yakni bangunan kantor sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengurus serta pembangunan embung dengan kapasitas kurang lebih 80.000m3 dan membentuk koperasi. Harapannya dengan koperasi, control anggota lebih kuat sehingga usaha budidaya tanaman hortikultura dapat berjalan dengan baik.

Kepala Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian RI dan rombongan sebelumnya melakukan kunjungan ke kebun kelompok yang membudidayakan tanaman kol dan tomat. sumber:(humaspro setda tts)

 

Komentar Anda

Silahkan tinggalkan komentar



Kegiatan Bupati ini ditulis pada 25 Agustus 2016 oleh admin