SOE, TIMEX-Membangun gedung pemerintahan yang mewah, bukan untuk bermewah-mewahan. Namun membangun gedung pemerintahan yang representatif, merupakan bagian dari upaya pemerintah merespon aspirasi masyarakat.
Pasalnya, pemerintah akan bekerja dengan baik, jika bekerja di tempat yang nyaman dan aman. Jika tempat pekerjaan nyaman dan aman, tentu akan muncul kreativitas dan inovasi dalam upaya membangun daerah. “Tidak mungkin orang akan bekerja tenang, kalau bekerja di bawah pohon atau berja berdesak-desakan dalam satu ruangan,” ungkap Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat meresmikan kantor bupati dan kantor DPRD TTS, Selasa (13/1).
Kantor bupati dan kantor DPRD yang cukup megah, diharapkan menjadi sumber spiritual, kreativitas untuk membangun TTS ke depan yang lebih baik. Kantor bupati dan kantor DPRD TTS yang megah, tentu akan memotivasi masyarakat bekerja lebih giat lagi. Karena itu, diharapkan dua kantor megah itu menjadi rumah opsesi bagi masyarakat TTS.
“Jika gedung sudah mewah, maka yang bekerja di dalam mesti pancarkan rasa optimisme kepada masyarakat. Jangan ragu dan malas-malasan dalam mengerjakan pekerjaan,” tegas Frans.
Hadirnya dua kantor megah itu, kiranya menjadikan pemerintah bekerja lebih baik, tepat, cerdas dan tuntas guna mengembalikan produk-produk unggulan dan kebanggaan masyarakat TTS pada masa lalu seperti jagung, cendana dan ternak. “Dulu TTS terkenal dengan daerah jagung, cendana dan ternak. Tapi sekarang tidak ada lagi. Jadi saya minta kembangkan kembali itu semua, sehingga TTS menjadi daerah gudang jagung, cendana dan gudang ternak,” harapnya.
TTS juga memiliki beragam potensi pertanian dan pariwisata, namun sejumlah potensi itu belum dikelola secara maksimal. Padahal, sejumlah potensi itu sangat menjanjikan, sehingga perlu ke depan dikelola secara baik. “TTS memiliki potensi pariwisata yang unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Orang dari Belu atau dari Kupang kalau lewat TTS pasti mau untuk beristirahat. Jadi ciptakan iklim yang baik, sehingga orang tertarik berwisata ke TTS, karena potensi wisata sangat menjanjikan. Promosikan agar dikenal masyarakat umum,” pinta Frans.
Bupati TTS, Paulus VR Mella pada kesempatan itu mengatakan, perjuangan untuk membangun dua gedung kantor itu cukup berat. Karena selain membutuhkan dana yang cukup banyak, juga lokasi pembangunan seluas itu sebelumnya adalah hutan produksi terbatas Mutis Timau. Namun atas dukungan seluruh elemen masyarakat TTS dan pemerintah provinsi, lahan pembangunan dua kantor tersebut di Nifu Huki jalan Piet A Tallo Kelurahan Karang Siri Kecamatan Kota SoE seluas 9.000 meter persegi dapat terlaksana. Karena lahan pembangunan yang sebelumnya merupakan lahan hutan produksi terbatas Mutis Timau, telah dilakukan tukar guling dan telah dilakukan penetapan tapal batas pada beberapa waktu lalu.
“Kantor Bupati TTS telah dipindahkan sebanyak tiga kali sejak tahun 1972, mudah-mudahan dengan adanya kantor ini, pelayanan kepada masyarakat semakin baik,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD TTS, Jean Neonufa mengatakan, peresmian dua gedung megah itu mencatat sejarah baru bagi masyarakat TTS. Kehadiran dua gedung megah kiranya menjadi awal perubahan dalam upaya pembangunan daerah di masa mendatang. Karena perubahan akan baik, jika pelayanan kepada masyarakat ke depan semakin baik. Baik itu dalam bidang pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. “Kita tentu merasa bangga memiliki kantor Bupati dan kantor DPRD yang megah, tapi ini merupakan tantangan bagi kita semua agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” papar Jeans.
Sekretaris Daerah (Sekda) TTS, Salmun Tabun dalam laporannya mengatakan, pembangunan kantor bupati dan kantor DPRD TTS dialokasikan anggaran secara bertahap sejak tahun 2012 lalu dari APBD dan dana cadangan. Pembangunan kantor bupati dua lantai dengan luas 5.300 meter persegi menelan total anggaran sebesar Rp 33,3 miliar. Sedangkan pembangunan kantor DPRD dua lantai seluas 3.000 meter persegi menelan dana sebesar Rp 26 miliar.
“Dana itu belum termasuk mebeler, pekerjaan landscape dan jalan. Konsultan perencana CV Nifunua Consultan-Kupang. Pelaksanaan pembangunan konstruksi oleh PT Hutama Karya (Persero) dan konsultan manajemen konstruksi dilakukan oleh CV Galang Mitra Sejahtera,” sebut Salmun.(yop/ays) sumber; timex

Komentar Anda

Silahkan tinggalkan komentar



Berita Umum ini ditulis pada 15 Januari 2015 oleh admin